Wednesday, June 13, 2012

(Yongsan project 7) The Cloud by MVRDV




Tower kembar yang ditujukan sebagai apartment ini memiliki ketinggian masing-masing 260 m (54 lantai) dan  300 m (60 lantai). Kedua menara kembar dihubungkan oleh “Cloud” pada lantai ke 27 sampai 37.



Terinspirasi tower tinggi yang tertutupi awan, MVRDV menciptakan “Cloud” (penghubung kedua tower berbentuk awan) dengan tujuan menciptakan kualitas ruang yang lebih, untuk fungsi hunian mewah di atas. Karena berbagai fungsi penunjang yang umumnya diletakkan di podium diangkat ke atas,  ground site unit proyek tower ini dapat dioptimalkan sebagai taman public, sesuai konsep masterplan yang telah ditentukan Daniel Libeskind. Pikselisasi awan menciptakan bidang permukaan bangunan yang lebih luas , dengan ini tower  menjanjikan ruang terbuka hijau (roof garden), view, dan pencahayaan alami yang lebih luas pula. Total permukaan gedung yang dihasilkan dengan penambahan Cloud mencapai 128.00 m2.


Selain sebagai atrium konektor dan diisi unit hunian mewah, cloud dilengkapi dengan fungsi konferensi, fitness, restaurant, café, dan kolam. Untuk menuju ke Cloud, disediakan elevator khusus.  

  
Denah tower persegi empat sempurna, diisi  apartment di ke-4 pojoknya. Posisi apartment tersebut memungkinkan pencahayaan alami yang baik karena unit mendapatkan 2 bidang permukaan luar gedung, dan system cross ventilation sebagai penghawaan alami. Konsep ekologis dan keberlanjutan mampu di capai, meskipun desain sempat menuai kontroversi perihal performa gedung yang seakan menyerupai freeze screen tragedy 11 september 2001 yang menimpa menara kembar WTC New York Amerika. 

            Sebagai apartment, proyek yang direncanakan selesai 2015 ini menawarkan kolam, patio, dan taman pribadi maupun publik di atas ketinggian, yang tentu tidak dimiliki apartment lain pada umumnya. Setiap menara diakses melalui lobi utama di lantai dasar, ruang di lantai dasar lainnya diisi oleh townhouse. Total 9.000 m2 the Cloud diisi Officetel (Office Hotel), dan 25.000 m2 difungsikan sebagai panoramic apartment. Lantai teratas kedua tower tersebut disediakan sebagai penthouse apartment seluas 1200 m2 dengan fasilitas taman atap pribadi.





Sumber :
http://www.dezeen.com/2011/12/08/the-cloud-by-mvrdv/

(Yongsan project 6) The Pentominium by Murphy Jahn architects

Dirancang oleh Murhy Jahn architects yang berpusat di Chicago, Tower kembar dalam satu atap yang ini difungsikan sebagai apartment mewah. Letak site yang berada pada posisi strategis, dimana sungai Han membentang di barat daya, coba digali dengan pengoptimalkan orientasi view ke arah sana. Sungai Han dianggap penting dan sacral bagi warga korea selatan.





 


Apartement  setinggi 320 meter ini mengusung tema eksklusif, dengan menyajikan pemandangan atas kota Seoul dan menawarkan taman empat lantai di atas ketinggian, sehingga memberikan ruang spasial dan privasi yang biasanya hanya dimiliki rumah terpisah (detached houses). Denah persegi sempurna, dengan luas lantai kecil, sengaja dibuat untuk meminimalisir jumlah unit per lantai. Itulah mengapa tower dibuat 2 massa terpisah, tidak berupa satu massa yang luas. Setiap lantai bangunan dapat diisi oleh satu, dua, tiga, atau empat unit apartment. Dengan massa terpisah itu, menghasilkan luas permukaan dan orientasi view yang jauh lebih luas ke arah sungai Han. Belum cukup dengan cara itu, posisi core struktur sengaja dipindah ke timur laut agar tidak menutupi indah pemandangan sungai, sehingga denah efektif tiap lantai kedua tower membentuk huruf U.


 Kulit didominasi kisi-kisi kaca, member kesan bersih pada tower. Tidak sepenuhnya transparan, lapisan lempengan panel diletakkan pada bagian ruang yang memerlukan privasi lebih seperti kamar mandi dan kamar tidur. Panel lempengan tersebut, balkon, dan keseluruhan fasad bangunan menciptakan fasad tiga dimensional yang menarik. Menyatukan ruang interior dan eksterior, dan memberikan pengalaman hidup di rumah individu meskipun dalam bangunan komunal.


Unit officetel menjadi fungsi pelengkap pada tower di area Yongsan International Bussiness District ini, dengan sirkuasi terpisah dengan Pentominium, terletak di delapan lantai di tower timur, serta empat lantai yang berdekatan dengan podium.




Sumber : 
http://www.dezeen.com/2012/05/21/pentominium-by-murphyjahn/





(Yongsan project-5) The Blade by Dominique Perrault

Dinamakan ”the Blade” (mata pisau), tower setinggi 300 meter ini didisain oleh arsitek kenamaan Prancis, Dominigue Perrault, dan akan mulai dibangun pada januari 2013 dalam Yongsan International Business District (YIBD) Seoul Korea selatan. Denah tower ini berbentuk prisma rhomboid, ada pula yang menyebutnya seperti berlian, membuatnya terlihat dinamis, beradaptasi terhadap bentuk site nya. Tower dilapisi dengan permukaan kaca, didisain untuk menyesuaikan diri terhadap cahaya dan dapat merefleksaikan tower yang berada di sekitarnya, sebagai sebuah fragmen fasad dan merekonstruksikan perspektif layaknya instrument optic.





 Kulit selubung tower dilapisi kaca yang disusun 3 dimensional, lekuk-lekuk permukaan bidang kaca yang diciptakan akan nampak dan menghilang sesuai arah pandangan, menciptakan bangunan yang “hidup”, dimana bangunan dapat merubah dirinya sendiri sesuai arah pergerakan matahari dan perubahan cahaya.







 Tower perkantoran ini dibagi atas 3 layer  , low rise, mid rise, dan high rise. Spasi antar ketiganya dibatasi oleh refuge sebagai aspek keselamatan bangunan, lantai servis, dan sky Lobby. masing-masing layer terdiri dari 15 lantai, sementara beberapa fasilitas penunjang seperti café, childcare, art space, dan retail diprogramkan di area podium.






 Aspek green architecture dan green technology coba diterapkan dengan memberikan fitur green roof, pergola, controlled light system, water threatment, dan penggunaan material dengan konten recycle. Sebagai fungsi sosial, the Blade dilengkapi pula dengan passive atrium dan taman sepeda.

Project Credit :

Client Dreamhub – Yongsan Development CO., Ltd.
Architect: Dominique Perrault Architecture
Architect of the records: Samoo
Engineering: Bollinger + Grohmann (structures), HL Technik (Building services, security, coordination), Jean-Paul Lamoureux (accoustic).
Other architecture studios working on the Yongsan International Business Center: AS + GG – Adrian Smith+Gordon Gill Architecture LLP, Riken Yamamoto & FIELDSHOP, Murphy/Jahn Architects, Tange Associate Architects, COOP HIMMELB(L)AU, SDL – Studio Daniel Libeskind Architect, MVRDV, 5+Design, SOM – Skidmore, Owings & Merrill, Renzo Piano Building Workshop, KPF – Kohn Perdersen Fox Associates , Asymptote Architecture, REX Architecture, BIG – Bjarke Ingels Group
Location: Yongsan International Business Center – Sky Island, Seoul, Korea
Concept design: December 2011
Schematic design: April 2012
Estimated beginning of the construction: January 2013
Estimated end of the construction: December 2016
Tower height: 292,50 m
Number of levels: 56 above ground 8 underground

Surfaces
Tower: 128’400 sqm
Average surface per floor: 2350 sqm gfa
Pavilion: 3’300 sqm
Total: 131’700 sqm
Footprint
Tower: 2’570 sqm
Pavilion: 875 sqm
Sunken plaza: 780 sqm

Program
Business forum: business room, banquet room, meeting room pools, business bar and cafe, conciergerie service and amenities
Wellness lobby: sports and fitness club, running track, water bar, wellness center and spa
Offices: state-of-the-art office space, meeting room pools, executive duplex floor including executive board room
Panorama lobby: world class restaurants, bars and shops, rooftop french botanical garden observation deck



Sumber : 
http://www.dezeen.com/2012/05/17/the-blade-by-dominique-perrault/

(Yongsan project-4) Project R6 by REX


Bangunan yang didesain oleh REX untuk Yongsan International Business District, Seoul, South Korea merupakan bangunan apartemen yang diperuntukkan untuk para pendatang,  para professional muda, dan hunian yang ditempati dalam jangka waktu yang pendek.



Proyek ini merupakan proyek kompetisi untuk tahun 2024.

Bangunan dengan tinggi 144 m2 dan total luas 115.500 m2 ini terdiri dari 41,4 % luxury housing, 23,38 % retail shop, dan 35,22 % parkir.

 
Lantai bawah merupakan retail shop, dan bagian atasnya berupa apartemen.

Project R6 tampak seperti lemari arsip dengan laci-laci terbuka, dengan rongga luas berupa courtyard berada di tengah bangunan ini.

 
Ruang-ruang kantilever dimaksudkan agar semua bagian bangunan mendapatkan cahaya maatahari secara optimal dan mendapatkan view yang baik ke segala arah.

Dan adanya courtyard luas di bagian tengah agar terjadi cross ventilation.


 
Struktur menyilang yang membentang di seluruh badan bangunan bagian dalam juga difungsikan untuk menjaga privasi pada hunian.

Ruang hunian didesain built in untuk mendapatkan keluasan ruang.

Ruang-ruang berukuran 40 m2, 50 m2, dan 60 m2, mengingat bangunan ini diperuntukkan sebagai hunian jangka pendek sehingga tidak memerlukan ruang-ruang yang luas.

Project Credit :

Client: Dreamhub Project Financing Vehicle Co., Ltd.
Program: 47,800 m2 (514,500 sf) of luxury housing for short-term residents, 27,000 m2 (290,600 sf) of retail, and 929 parking stalls
Area: 115,500 m2 (1,240,000 sf)
Construction budget: Confidential
Status: Commenced 2011; completed Schematic Design 2012; completion expected 2016
Design architect: REX
Key personnel: Tiago Barros, Adam Chizmar, Danny Duong, Luis Gil, Gabriel Jewell-Vitale, SeokHun Kim, Armen Menendian, Romea Muryń, Roberto Otero, Se Yoon Park, Joshua Prince-Ramus, Lena Reeh Rasmussen, Yuan Tiauriman
Executive architect: Mooyoung
Consultants: Barker Mohandas, Buro Happold, Front, Level Acoustics, Magnusson Klemencic, Scape, Shen Milsom Wilke, Tillotson Design

Sumber :
http://www.dezeen.com/2012/05/18/project-r6-by-rex/

(Yongsan Project-3) YIBD BLOCK C1-20 by Tange Associates


Yongsan International Bussiness District (YIBD) C1-20 adalah desain dari Tange Associates yang termasuk ke dalam masterplan Daniel Libenskind.


 
Didesiain oleh : Paul Tange, Yasuhiro Ishimo, dan Michael Tanner dengan tim desain : Kayuza Ishida, Tomo Osaki, Akira Inamoto, Antonio Bellonio, Kentaro Shiratani, dan Nobutaka Mori.


 
Terletak di jantung kota Seoul, sehingga strategis dan menjadi jangkar bagi bangunan lain.


 
Dengan luas area 58.400 m2, tinggi 165 m, dan terdiri dari 25 lantai, bangunan ini memiliki fungsi mix use, terdiri dari officetel untuk perusahan internasional, klinik, pusat kebugaran, restaurant, dan event exhibition.


 
Konsep bangunan ini sebagai ekspresi metafora dari energy dinamik yang selalu bergerak.

Ditunjukkan dengan bentuk fasad aluminium yang membungkus kaca membentuk pola spiral ke atas.


 
Skin aluminium ini juga sebagai media display digital artwork yang bersinar ketika malam, sebagai ciri khas dari bangunan ini.

Bentukan massa mengadaptasi bentukan globe yang melingkar dengan garis-garis membujur dan melintangnya.

Struktur ditopang oleh core melingkar di bagian tengah.

Project Credit :

Architects: Tange Associates
Location: Seoul, South Korea
Design: Paul Tange, Yasuhiro Ishino, Michael Thanner
Design Team: Kazuya Ishida, Tomo Osaki, Akira Inamoto, Antonio Bellonio, Kentaro Shiratani, Nobutaka Mori
Materials: Tange Associates
Client: Dreamhub LTD., Seoul / Yongsan Development Co. Ltd, Seoul
Site Area: 9,734
Gross Floor Area: 58.400
Building Scale: 25 Stories above Ground, 1 Story below Ground, (5 Stories of External Use below Ground)
Building Height: 165 m

Sumber :
http://www.archdaily.com/239982/yibd-block-c1-20-tange-associates/

(Yongsan project-2) Dancing Dragon by Adrian Smith + Gordon Grill from Chicago


Dancing Dragon merupakan tower yang direncanakan akan di bangun di Seoul, Korea Selatan, di kawasan Yongsan International Bussiness District yang terdiri dari residensial, hotel, retail shop, dan perkantoran. 


Bekerjasama dengan konsultan energi Positive Energy Practice, konsultan struktur Werner Sobek, dan konsultan lansekap Martha Schwartz Partners. Luas site 23.000 m2, terdiri dari 88 lantai, dengan tinggi 450 m dan 390 m.



 
Adrian Smith + Gordon Grill berusaha mengangkat filosofi dari kata Yongsan itu sendiri yang berarti “Dragon Hill”. Terlihat dari fasade bangunan ini yang bentuknya seperti kulit naga lewat segitiga kaca yang disusun tumpang tindih membentuk pattern. 


 Skin fasade ini merupakan breatheable skin bagi bangunan ini sendiri.


Kantilever-kantilever yang terpotong-potong merupakan transformasi bentuk atap pagoda Korea. Inovasi terbaru pada bangunan ini ditunjukkan dengan adanya unit jendela triple-glazed untuk meminimalkan efek panas sinar matahari, sistem dinding overlapping untuk memberikan efek bayangan, dan adanya radiant system heating untuk pemulihan panas melalui pendingin sentrifugal listrik.
Project Credit:



Sumber :
http://www.designboom.com/weblog/cat/9/view/21286/adrian-smith-gordon-gill-dancing-dragons.html